Bubble Cursor

Home

Selasa, 24 Desember 2013

Akreditasi Statistika di Universitas Negeri Indonesia

Berikut ini adalah daftar akreditasi jurusan statistika yang ada di universitas negeri indonesia, semoga bagi yang berminat untuk masuk jurusan statistika semoga bisa jda bahan pertimbangan untuk memilih universitas yang dituju : 

1. Institut Pertanian Bogor (IPB) / Bogor
  • Akreditasi : A
  • Tgl Kadaluarsa : 11 Juni 2015
  • Status : Masih Berlaku 

2. Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) / Surabaya
  • Akreditasi : A
  • Tgl Kadaluarsa : 29 Oktober 2015
  • Status : Masih Berlaku

3. Universitas Brawijaya / Malang
  • Akreditasi : A
  • Tgl Kadaluarsa : 16 Oktober 2014
  • Status : Masih Berlaku

4. Universitas Diponegoro (UNDIP) / Semarang
  • Akreditasi : B
  • Tgl Kadaluarsa : 5 Desember 2013
  • Status : Masih Berlaku

5. Universitas Hasanuddin (UNHAS) / Makassar
  • Akreditasi : B
  • Tgl Kadaluarsa : 24 Agustus 2011
  • Status : Kadaluarsa

5. Universitas Padjadjaran (UNPAD) / Bandung
  • Akreditasi : B
  • Tgl Kadaluarsa : 8 Juni 2017
  • Status : Masih Berlaku

6. Universitas Mulawarman (UNMUL) / Samarinda

  • Akreditasi : C
  • Tgl Kadaluarsa : 29 Agustus 2013
  • Status : Masih Berlaku

Keterangan :
Status Daluwarsa berwarna FUCHSIA berarti masa berlakunya kurang dari 1 (satu) tahun lagi. Program studi yang akreditasinya dalam proses pengusulan, tetap berlaku akreditasi lama. Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2010 pasal 10 A ayat (1). Program dan/atau satuan pendidikan yang berstatus terakreditasi yang diusulkan oleh perguruan tinggi untuk diakreditasi kembali paling lambat (enam) bulan sebelum berakhir masa berlaku akreditasinya, tetap memiliki status terakreditasi sampai adanya penetapan status akreditasi baru oleh BAN-PT.
Dikutip dari : http://banpt.blogspot.com/2013/02/akreditasi-statistika-2013.html

Penulis akan terus mengupdate berita selanjutnya terkait topik kali, semoga bermanfaat :D

Pembahasan Output (Anova)

Pembahasan kali ini terkait dengan postingan yang sebelumnya yaitu Anova.
sebelum melanjutkan postingan lalu, sebelumnya akan diterangkan terlebih dulu terkait dengan pengertian Anova.

Analisis Varian (ANOVA) bertujuan untuk mengetahui kesamaan beberapa rata - rata populasi akibat adanya perlakuan untuk keadaan yang hanya 1 faktor. Analisis varians (analysis of variance, ANOVA) adalah suatu metode analisis statistika yang termasuk ke dalam cabang statistika inferensi. Dalam literatur Indonesia metode ini dikenal dengan berbagai nama lain, seperti analisis ragam, sidik ragam, dan analisis variansi. Ia merupakan pengembangan dari masalah Behrens-Fisher, sehingga uji-F juga dipakai dalam pengambilan keputusan. Analisis varians pertama kali diperkenalkan oleh Sir Ronald Fisher, bapak statistika modern. Dalam praktik, analisis varians dapat merupakan uji hipotesis (lebih sering dipakai) maupun pendugaan (estimation, khususnya di bidang genetika terapan).
Secara umum, analisis varians menguji dua varians (atau ragam) berdasarkan hipotesis nol bahwa kedua varians itu sama. Varians pertama adalah varians antarcontoh (among samples) dan varians kedua adalah varians di dalam masing-masing contoh (within samples). Dengan ide semacam ini, analisis varians dengan dua contoh akan memberikan hasil yang sama dengan uji-t untuk dua rerata (mean).
Supaya sahih (valid) dalam menafsirkan hasilnya, analisis varians menggantungkan diri pada empat asumsi yang harus dipenuhi dalam perancangan percobaan:
  1. Data berdistribusi normal, karena pengujiannya menggunakan uji F-Snedecor
  2. Varians atau ragamnya homogen, dikenal sebagai homoskedastisitas, karena hanya digunakan satu penduga (estimate) untuk varians dalam contoh
  3. Masing-masing contoh saling bebas, yang harus dapat diatur dengan perancangan percobaan yang tepat
  4. Komponen-komponen dalam modelnya bersifat aditif (saling menjumlah).
Analisis varians relatif mudah dimodifikasi dan dapat dikembangkan untuk berbagai bentuk percobaan yang lebih rumit. Selain itu, analisis ini juga masih memiliki keterkaitan dengan analisis regresi. Akibatnya, penggunaannya sangat luas di berbagai bidang, mulai dari eksperimen laboratorium hingga eksperimen periklananpsikologi, dan kemasyarakatan. (Dikutip dari http://www.wikipedia.org/)

berdasarkan pembahasan yang lalu, kita akan melanjutkan ke analisis Ouputnya..
Ada 3 pengujian dalam pembahasan kali ini, yaitu Uji Normalitas, Homogenitas , ANOVA.

1. Uji Normalitas:

pada nilai yang ditandai apabila nilai Sig > alpha (0.05) maka residual berdistribusi normal

2. Uji Homogenitas

pada nilai yang ditandai apabila nilai Sig > alpha (0.05) maka varian dan residual bersifat homogen

3. Uji Anova
pada nilai yang ditandai apabila nilai Sig < alpha (0.05) maka tidak terdapat pengaruh terhadap respon maka dilakukan uji lanjut.






Menganalisis data dengan metode anova melalui SPSS

Pada Pembahasan kali ini, penulis akan membahas mengenai menggunakan SPSS untuk menganalisis data
menggunakan metode anova...
Variable Data
Input Data 1 

Contoh :
Permasalahan :
Ingin dibandingkan 4 macam adukkan beton terhadap penguapan uap air, dalam suatu pekerjaan bangunan, masing - masing adukkan diamati sebanyak 6 kali, diperoleh data sebagai berikut :
dengan spss 16 setelah di input datanya, ikutilah langkah2x sebgai berikut :


Langkah 1
1. pada toolbar klik, Analyze -> Compare Means
-> One Way Anova
Langkah 2
  2. Nilai Respon -> dependent list dan Perlakuan -> Factor
Langkah 3


3. Pilih Option centang opsi Homogenity of variance dan Means plot, pilih ok
Langkah 4
4. kemudian pilih Post Hoc, centang LSD dan Duncan Saja, klik OK


langkah 5
5. Untuk statistik deskriptifnya, pilih pada toolbar, analyze -> Statistics Descriptive -> Explore



Langkah 6
6. Nilai respon saja yg dipindahkan ke ke dependent list

Langkah 7
7. Klik Plot dan centang hanya factor level dan normality , kemudian OK

Outputnya akan Keluar, untuk postingan ini dikhususkan untuk langkahnya saja, pembahasan mengenai materi dan output akan dibahas di postingan yang selanjutnya

Senin, 23 Desember 2013

Seminar Entrepreneurship

Pada tanggal 24 November 2013, penulis ingin berbagi pengalaman pada pembaca
mengenai kegiatan yang diikutinya, yaitu seminar entrepreneurship

Pembicaranya ialah Novitania Mundayati (owner house of moo) dan
Ken Dean Lawadinata (Direktur PT. Darta Media "CEO Kaskus")

Berikut kutipan dari seminar tersebut :

Materi pertama yang dibawa oleh ka Novitania yaitu mengenai perbedaan antara employee dan entrepeuner.
perbedaan yang makin mencolok ialah "apabila employee semakin sukses maka semakin sibuk" sedangkan "entrepeuner, semakin sukses uang yang akan bekerja untuknya".

Modal yang dibutuhkan untuk jd entrepeuner ialah mimpi + action + mentor.
Tony Gaskin JR berkata "if you don't build your own dreams somene else will hire you to make theirs"
Steve Jobs berkata "Do something that you love, and love what you did"
Modal tak harus uang tapi niat, ilmu nekat serta komitmen dan motivasi

Dalam materi tersebut muncul pertanyaan seperti :
1. bagaimana mengatur waktu antara bisnis dengan kuliah ?
2. Susunan tim yang baik dalam membuat usaha ?
3. Tips publikasi yang efektif ?

Jawabannya :
1. menurut ka Novitania , jika usaha dengan kerja kelompk maka bagi tugas dan komitmen, dan jika masih kuliah maka dekati dosen untuk minta izin jika terlambat dalam kuliahnya
2. cari rekan yang aktif dan bidang keahliannya berbeda
3. tempat usaha dibuat menarik sehingga (jika target konsumen anak muda) bagi mereka yang bisa berfoto dan bisa diupload di sosmed sehingga orang yang melihat tertarik.

Materi kedua yang diabakan oleh ka Ken Dean Lawadinata sebut saja ka Ken, berikut
kutipannya :

1. Cobalah hal hal yang kecil, jadi saat mencoba hal yang besar tidak takut gagal, karena akan ada insting untuk menghindari kegagalan yang berasal dari pegalaman yang kita dapat dari mencoba hal hal yang kecil tersebut
2. Visi Sukses tiap orang berbedam tetapi intinya adalah mencapai sesuatu yang membuat dia bahagia.

Itulah kutipan dari seminar entrepeneurship, mungkin dalam waktu kedepaanya postingan ini akan diedit ulang agar pembaca puas membacanya.